Story of Love
Cinta itu datang tanpa alasan dan tanpa bisa diduga oleh siapa pun. Semua orang pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta yang membuat hati seseorang bagaikan bunga yang sedang merekah.
Ini adalah sebuah kisah cinta yang singkat seorang perempuan kepada lelaki pujaan hatinya.
Namanya adalah Rina. Dia seorang pelajar SMA Negeri di kotanya. Rina anak yang cendrung pendiam tapi mempunyai banyak teman yang baik padanya.
Suatu ketika dalam perjalanan pulang, Rina melihat sosok pria yang ia kenal sedang mengikuti dibelakangnya. Namun ia tidak yakin kalau pria itu sedang benar-benar mengikutinya karena rumah pria itu memang searah dengan Rina.
Awalnya, Rina hanya menganggap hal itu kebetulan saja, tetapi dalam beberapa hari ini pria itu selalu mengikutinya saat perjalanan pulang. Untuk mengetahui kebenarannya Rina pun dengan sengaja pulang terlambat, tapi apa yang ia alami adalah pria itu tetap menunggu Rina sampai ia pulang kemudian pria itu juga pulang.
"Sebenarnya apa yang dia lakukan selama ini?" tanya Rina pada dirinya sendiri.
"Mengapa dia selalu mengikutiku?" Rina terus bertanya-tanya pada dirinya.
Selang beberapa hari, pria itu pun menghubungi Rina. Semakin hari Rina pun semakin dekat dengan pria itu. Ternyata pria itu adalah teman satu sekolahnya yang tidak begitu ia kenal. Farlan adalah nama pria itu.
Semenjak itu, mereka pun semakin dekat. Farlan terus memberi perhatian pada Rina sehingga membuatnya semakin peduli dan pikirannya tidak bisa lepas dari Farlan.
"Hai Rin.." sapa Farlan saat disekolah.
Rina tertegun mendengar sapaan darinya. Rina pun menjawab "Hai juga lan..".
Melihat tingkah aneh Rina dan Farlan, salah satu teman Rina bertanya "Kenapa kalian berdua? ko aneh sih tingkah kalian, kaya ada sesuatu yang beda" tanya Sasy.
"Kenapa? kayanya biasa aja deh" jawab Rina.
Pada suatu malam sunyi dengan ditemani bintang-bintang yang selalu bersinar terang, Farlan menghubungi Rina dengan memberitahukan perasaannya yang sebenarnya.
Rina pun kaget mendengar pernyataan cinta yang diutarakan oleh Farlan. Rina hanya terdiam dan tidak berkata apa pun. Keesokan harinya Rina bertemu Farlan dan mereka tidak berbicara satu sama lain, tetapi hubungan mereka tetap seperti biasa tanpa terpengaruh kejadian malam itu.
Suatu saat, Farlan mulai jarang menghubungi Rina, tetapi ia pun selalu berpikir positif akan hal itu. Sampai suatu saat Farlan pun tidak menghubungi Rina sama sekali. Farlan menghilang tidak ada kabar sedikit pun.
Tiba-tiba di suatu hari yang cerah Rina bertemu Farlan yang sedang berjalan dengan seorang wanita yang dikenal oleh Rina.
"Pemandangan apakah yang aku lihat sekarang?" hati Rina bertanya-tanya.
"Mungkin ini hanya bayangan ku saja" hati Rina pun semakin riuh mempertanyakan dengan apa yang dia lihat saat itu.
Selalu berpikir positif itu adalah hal yang selalu Rina lakukan untuk Farlan, karena selama berjalannya waktu selama itulah cinta yang telah tumbuh di hati Rina. Tetapi apa yang dia lihat saat itu adalah hal yang benar-benar menyakitkan untuk Rina.
Rina mencoba mencari kepastian tentang hubungan yang ia jalani dengan Farlan, tetapi memang kebenaran tidak dapat disembunyikan, Rina menemukan bukti bahwa memang benar Farlan telah berpaling dari Rina. yang membuat Rina sangat sedih adalah wanita yang didekati Farlan tidak lain teman Rina sendiri dan yang membuat Rina semakin yakin akan hal itu adalah Ella sendiri yang memberitahukan hal tersebut pada Rina.
Rina menanggapi hal itu hanya dengan sebuah senyuman dan menampilkan raut wajah yang menandakan bahwa ia baik-baik saja. Padahal yang sebenarnya ia rasakan adalah rasa sakit yang tidak terkira dan rasa dikhianati oleh orang yang sangat disayang.
Semenjak kejadian itu Rina belum bisa melupakan Farlan orang yang dulu pernah ia sayang dan masih ia sayang sampai saat ini.
"Aku engga tau apa yang harus aku lakukan agar aku bisa melupakan ia, padahal hanya sebulan aku dekat dengannya tetapi mengapa sangat sulit untuk melupakannya?" cerita Rina kepada Sasy.
"Sudah lah ini mungkin yang terbaik buat kamu, dia itu engga pantes buat kamu yang baik, dia pasti bakalan menyesal telah ninggalin kamu begitu saja. Percaya deh sama aku" hibur Sasy.
"Tapi aku tidak bisa membohongi perasaan ku sendiri, dulu hingga sekarang aku masih sangat mencintainya" jawab Rina dengan tatapan kosong.
"Kenapa sih kamu begitu mencintainya? padahal dia sudah jelas-jelas mengkhianati kamu" rasa kesal Sasy pun meluap ketika Rina menyatakan bahwa ia sangat mencintai Farlan yang sudah mengkhianatinya.
"Engga ada alasan untuk mencintai seseorang, karena rasa cinta itu tumbuh begitu saja di dalam hati" tegasnya pada Sasy.
Sejak saat itu Rina membiarkan semua terjadi walaupun hatinya tersakiti tetapi hanya dengan ikhlas menerima itu semua Rina dapat melewatinya. Terkadang rasa cinta itu muncul kembali disaat yang tidak terduga.
Dangerous area's
Jumat, 11 April 2014
Kamis, 10 April 2014
Fungsi dan Ragam Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem dari
lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya
) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk
berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa
primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Fungsi bahasa dalam masyarakat:
- Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
- Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
- Alat mengidentifikasi diri.
- Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa
istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dan sebagainya.
- Ragam
bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden
soeharto, gaya bahasa binyamin s, dan sebagainya.
- Ragam
bahasa pada sekelompok anggota masyarakat suatu wilayah seperti dialeg bahasa
madura, medan, sunda, dan lain-lain.
- Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam bahasa orang jalanan.
- Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
- Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.
Bahasa lisan lebih ekspresif dimana
mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung
komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu
sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta
menghormati lawan bicara atau target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gestur atau
bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakan tubuh. Bahasa
isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena mereka mempunyai bahasa
sendiri.
Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa
di dunia ini tidak statis. Bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata
tambahan, dan mencuri kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika
masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada lagi
masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun
masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi
menjadi penutur bahasa tersebut.
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan antara lain atas:
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa jurnalistik
- Ragam bahasa ilmiah
- Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan atas:
- Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung
- Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan
antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
- Ragam bahasa resmi
- Ragam bahasa akrab
- Ragam bahasa agak resmi
- Ragam bahasa santai
- dan sebagainya
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan antara lain atas:
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa jurnalistik
- Ragam bahasa ilmiah
- Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan atas:
- Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung
- Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan
antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
- Ragam bahasa resmi
- Ragam bahasa akrab
- Ragam bahasa agak resmi
- Ragam bahasa santai
- dan sebagainya
Sumber
http://kafeilmu.com/2010/12
Langganan:
Postingan (Atom)